EURUSD Masih Bearish Tetapi Momentum Berkurang EURUSD masih bertahan dalam bias bearish meskipun momentumnya terlihat berkurang. Simak ulasannya dalam analisa teknikal kami hari ini.

Read More

---

GBPUSD Bertahan Bearish, Tetap Perhatikan Resistance GBPUSD masih bergerak dalam bias bearish, kembali mencoba mendekati area resistance. Simak ulasannya dalam laporan analisa teknikal kami hari ini.

Read More

---

Emas Bergerak di Area Resistance Emas terlihat masih tertahan di area resistance. Untuk strategi trading hari ini, Anda bisa mencari konfirmasi sinyal sell.

Read More

Harga minyak mentah terkoreksi di awal sesi perdagangan Rabu (23/5/2018) karena ada rumor bahwa OPEC kemungkinan akan menambah pasokan di awal Juni mendatang, meskipun resiko geopolitik terkait Iran dan Venezuela masih menjadi perhatian pasar. Harga minyak mentah Brent mengalami koreksi sebesar 4 sen ke kisaran $79.53 per barrel seperti yang terpantau pada pukul 07.06 WIB tadi. Pekan lalu, Brent sempat menyentuh $80.50 per barrel, level tertinggi sejak November 2014. Sementara itu minyak mentah jenis US West Texas Intermediate (WTI) terkoreksi dua sen ke kisaran $72.18 per barrel, setelah sempat naik ke kisaran $72.83 per barrel kemarin, yang juga merupakan level tertinggi sejak November 2014. Meskipun demikian resiko geopolitik terkait sanksi yang mungkin akan dijatuhkan atas Iran dan Venezuela masih menahan koreksi harga minyak mentah ini. Hal yang membuat pasar terkoreksi adalah adanya kemungkinan pembicaraan antara Rusia dan Arab Saudi tentang menghentikan sementara pembatasan produksi minyak mereka. OPEC kemungkinan akan memutuskan untuk menaikkan produksi minyak mentah di bulan Juni karena kekhawatiran akan terganggunya pasokan minyak jika sanksi atas Iran dan Venezuela diberlakukan. Washington sendiri mencetuskan kekhawatiran dengan anggapan bahwa kenaikan harga minyak mentah ini terlalu tinggi. Di AS sendiri terjadi peningkatan pasokan minyak, di mana perkiraan produksi shale oil diperkirakan akan mencapai puncaknya di bulan Juni.