Berita forex hari ini, Dolar AS masih bertahan setelah imbal hasil obligasi US Bond menguat di angka psikologis 3 persen. Selain itu para investor mencermati data indeks harga konsumen (IHK) AS untuk melihat arah laju inflasi.

Indeks dolar yang mengukur pergerakan dolar AS terhadap enam mata uang utama bergerak di kisaran 93.11 setelah sempat menyentuh level tertinggi empat setengah bulan di kisaran 93.42, melanjutkan penguatannya dari level terendah di bulan April ke 4,7 persen.

Peluang peningkatan suku bunga oleh Federal Reserve (Fed) turut mendorong penguatan USD. Sentimen investor saat ini lebih kuat daripada di bulan Februari lalu ketika ada kekhawatiran bahwa suku bunga yang tinggi akan menghantam harga saham.

Pada saat ini, inflasi terlihat lebih tinggi dan tidak ada faktor risk-off yang terlalu besar, bahkan dengan mundurnya AS dari kesepakatan nuklir Iran. Dalam kondisi seperti demikian, peluang kenaikan suku bunga menjadi faktor utama yang mendukung penguatan USD.

Data indeks harga konsumen AS memperlihatkan bahwa IHK inti meningkat sebesar 2,2 persen di bulan April, yang mana merupakan indeks tertinggi dalam lebih dari satu tahun, dari 2,1 persen yang tercatat di bulan Maret.

Sementara itu indeks harga produsen AS sedikit lebih rendah daripada perkiraan, namun hal ini tampaknya tidak terlalu mempengaruhi sentimen pasar.